Kopi Lebih dari 4 Cangkir Harian? Waspada, Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Stroke 37%

Esamesta.com, Kesehatan – Minuman yang sering kita anggap lumrah atau bahkan sehat ternyata menyimpan risiko tersembunyi terhadap kesehatan pembuluh darah dan otak. Penelitian terbaru dari proyek INTERSTROKE, yang diterbitkan dalam Journal of Stroke dan International Journal of Stroke, mengungkapkan fakta mengejutkan: konsumsi minuman bersoda, jus buah, dan bahkan kopi dalam jumlah berlebihan dapat secara signifikan meningkatkan risiko terkena stroke.

Zat-zat aktif dalam minuman tertentu berperan penting dalam membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas (stres oksidatif) dan secara efektif mengurangi peradangan kronis. Peradangan dan kerusakan seluler adalah dua faktor risiko utama yang mendasari perkembangan penyakit kardiovaskular dan stroke. Dengan menetralisir pemicu-pemicu ini, konsumsi teh secara teratur berfungsi sebagai benteng pertahanan bagi kesehatan pembuluh darah dan otak.

Untuk mendapatkan manfaat yang paling optimal dalam pencegahan stroke, studi yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa konsumsi harian ideal berkisar antara 3 hingga 4 cangkir teh hitam atau teh hijau. Konsumsi dalam jumlah ini terbukti dapat menurunkan risiko stroke hingga 29% untuk teh hitam dan 27% untuk teh hijau. Namun, kunci penting untuk memaksimalkan efektivitas antioksidan adalah dengan mengonsumsi teh dalam bentuk murni, yaitu tanpa tambahan susu atau gula. Tambahan pemanis atau produk susu dapat mengikat dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap senyawa antioksidan, sehingga menurunkan efek perlindungan seluler yang berharga ini.

Baca Juga :  KFSHRC Bangun Fasilitas Terapi Gen dan Sel Pertama di Arab Saudi untuk Obati Kanker dan Penyakit Langka

Air Putih: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Optimal

Di tengah banyaknya perdebatan mengenai efek minuman manis atau berkafein terhadap kesehatan, air putih muncul sebagai pilihan yang tidak terbantahkan dan esensial untuk menjaga kesehatan optimal serta meminimalisir risiko penyakit serius seperti stroke. Air memiliki peran vital dalam menjaga tubuh terhidrasi, mengatur suhu tubuh, dan berfungsi sebagai media utama untuk membuang racun (detoksifikasi) dari sistem.

Lebih jauh lagi, dehidrasi dapat menjadi pemicu ancaman kesehatan; ketika tubuh kekurangan cairan, fungsi organ-organ vital, termasuk jantung dan otak, dapat terganggu, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya stroke. Air putih, dengan sifatnya yang zero calorie dan bebas aditif, membantu menjaga volume darah tetap optimal, yang krusial untuk memastikan aliran darah ke otak tetap lancar.

Baca Juga :  6 Olahraga Ringan untuk Pemula

Peran air putih sangat signifikan dalam menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif. Dehidrasi terbukti dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan daya ingat yang buruk, serta mengganggu keseimbangan cairan yang mendukung kerja otak.

Stroke terjadi saat pasokan darah ke otak terputus atau berkurang; dengan menjaga tubuh terhidrasi secara adekuat, kita secara efektif mengurangi risiko kerusakan pembuluh darah dan peradangan yang dipicu oleh minuman manis.

Memprioritaskan air putih sebagai sumber hidrasi utama adalah strategi sederhana namun paling efektif untuk mendukung seluruh fungsi tubuh, mulai dari menjaga kelancaran sistem kardiovaskular hingga memastikan organ-organ penting bekerja optimal, sehingga menjadi “rahasia” tubuh sehat dan menjauhkan diri dari ancaman penyakit serebrovaskular.

Hidrasi yang cukup dengan air putih sangat penting untuk kesehatan otak. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan permanen. Dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi secara optimal, kita membantu menjaga volume darah dan mengurangi risiko clotting, sehingga meminimalisasi kemungkinan terjadinya stroke. Air putih adalah pilihan unggulan karena bebas kalori dan tidak mengandung zat adiktif atau gula yang merusak pembuluh darah.

Baca Juga :  Bahaya Panas untuk Lansia: Kenali dan Lindungi Diri

Strategi Pencegahan Stroke yang Holistik

Meskipun penelitian ini memberikan bukti kuat tentang dampak minuman, penting untuk diingat bahwa risiko stroke dipengaruhi oleh berbagai faktor gaya hidup. Selain pilihan minuman, faktor risiko paling signifikan adalah hipertensi (tekanan darah tinggi). Oleh karena itu, strategi pencegahan stroke harus bersifat holistik, menggabungkan pola makan seimbang, gaya hidup aktif, dan pemantauan tekanan darah rutin, di samping membatasi konsumsi minuman berisiko.

Temuan dari proyek INTERSTROKE memberikan peringatan keras kepada masyarakat mengenai bahaya minuman bersoda dan jus buah olahan, bahkan menetapkan batas aman untuk kopi. Untuk mengurangi risiko stroke secara efektif, disarankan untuk membatasi konsumsi minuman manis yang merusak pembuluh darah, memilih teh hitam atau hijau (tanpa tambahan) dalam jumlah sedang untuk mendapatkan manfaat antioksidan, dan yang paling utama, memprioritaskan air putih sebagai sumber hidrasi utama sehari-hari. (dwi)

Komentar