Esamesta.com, Kesehatan – Permen karet sering kali dianggap sebagai camilan yang hanya berguna untuk menyegarkan napas atau mencegah gigi berlubang. Namun, ternyata permen karet memiliki manfaat yang jauh lebih luas dari yang kita bayangkan. Dari studi terbaru, diketahui bahwa permen karet bisa menjadi alat bantu dalam berbagai aspek kesehatan, termasuk membantu seseorang berhenti merokok, mempercepat pemulihan pascaoperasi, hingga mengurangi kecemasan.
Sejarah penggunaan permen karet sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Catatan sejarah menunjukkan bahwa orang Mesir kuno dan bangsa Maya sudah mengunyah resin alami sebagai bentuk kebiasaan. Versi modern permen karet muncul pada abad ke-19, ketika getah pohon sapodilla digunakan sebagai bahan utama. Kini, permen karet dibuat dari bahan yang tidak bisa dicerna, diberi rasa dan pemanis agar lebih enak.
Manfaat Permen Karet yang Tidak Terduga
Dalam tinjauan literatur terbaru, tercatat ada 260 penelitian yang meneliti peran berbagai jenis permen karet. Mulai dari yang mengandung gula, bebas gula dengan atau tanpa xilitol, permen karet berkafein, hingga nicotine gum. Berikut adalah tiga manfaat utama yang menonjol:
1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Performa
Permen karet berkafein terbukti dapat menurunkan rasa lelah, meningkatkan daya tahan, mempercepat reaksi, bahkan memperkuat performa olahraga. Selain itu, mengunyah permen karet juga bisa membantu mengurangi stres, menstabilkan suasana hati, meningkatkan konsentrasi, dan mengontrol nafsu makan.
2. Alat Bantu Medis
Dari 40 studi, 14 di antaranya meneliti nicotine gum untuk membantu berhenti merokok. Hasilnya positif: nicotine gum terbukti membantu orang tetap konsisten dalam program berhenti merokok, yang sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang. Selain itu, permen karet juga digunakan untuk mengurangi rasa haus pada pasien dialisis, membantu kontrol gula pada ibu hamil dengan diabetes, meringankan nyeri, hingga menurunkan ketidaknyamanan pada penyakit pencernaan.
Terdapat juga studi kecil mengenai penggunaan permen karet pada gangguan THT, penyakit Alzheimer, ADHD, hingga masalah jantung.
3. Dukungan Pascaoperasi
Lebih dari 150 studi menunjukkan bahwa permen karet bermanfaat dalam fase pemulihan setelah tindakan bedah, terutama operasi perut. Dengan mekanisme yang disebut “sham feeding”, gerakan mengunyah menipu tubuh seolah sedang makan sehingga memicu pelepasan hormon pencernaan. Hasilnya, peristaltik usus lebih cepat pulih, mual dan muntah berkurang, nyeri pascaoperasi lebih ringan, dan lama rawat inap bisa lebih singkat.
Masih Butuh Penelitian Lebih Lanjut
Meski temuan-temuan ini menjanjikan, tetapi perlu digarisbawahi bahwa sebagian besar penelitian dilakukan pada orang dewasa. Bukti tentang manfaat permen karet pada anak-anak dan lansia masih sangat terbatas. Dari 12 studi pada anak, hampir semuanya meneliti peran permen karet dalam pemulihan pascaoperasi, bukan pada aspek kesejahteraan atau performa. Pada lansia, hanya ada empat studi: satu meneliti daya ingat, satu pada pasien Alzheimer, dan dua pada pemulihan pencernaan setelah operasi.
Kesimpulannya, permen karet bukan hanya sekadar camilan atau penyegar napas. Permen karet bisa berfungsi sebagai alat bantu kesehatan, mulai dari meningkatkan performa, mendukung kesejahteraan mental, membantu orang berhenti merokok, hingga mempercepat pemulihan pascaoperasi. Namun, untuk benar-benar memantapkan perannya dalam dunia medis, dibutuhkan penelitian lebih lanjut, terutama pada kelompok anak-anak dan orang lanjut usia. (dwi)








Komentar