Esamesta.com, Liga Champions – Di menit ke-64, ketika para penonton mulai menahan napas, Micky van de Ven menggiring bola dari belakang, melewati garis tengah, melalui empat pemain Copenhagen, dan akhirnya menaklukkan kiper dengan ketenangan yang luar biasa. Gol tersebut bukan sekadar angka di papan skor — itu adalah pernyataan: Tottenham belum selesai, bahkan saat bermain dengan sepuluh orang. Stadion Tottenham Hotspur Stadium pun bergemuruh.
Pertandingan ini berlangsung pada Matchday 4 Liga Champions, Rabu dini hari WIB. Tottenham Hotspur menjamu FC Copenhagen dengan penuh percaya diri. Sejak menit awal, pasukan Ange Postecoglou menunjukkan intensitas tinggi dan ketajaman dalam menekan lawan. Hasil akhir 4-0 bukan hanya kemenangan besar, melainkan juga bentuk konsistensi tim yang kini mulai menemukan ritme permainan terbaiknya.
Kemenangan ini semakin berarti karena diraih dengan cleansheet meski sempat kehilangan pemain. Bagi Spurs, tiga poin ini menjadi bukti bahwa mentalitas pemenang sudah mulai tumbuh di ruang ganti. Mereka kini mengoleksi enam poin dari empat laga dan menempati posisi ketujuh klasemen fase liga Liga Champions.
Johnson Buka Gol, Spurs Kuasai Babak Pertama
Tottenham langsung menguasai permainan sejak peluit awal dibunyikan. Peluang pertama datang dari kaki Destiny Udogie di menit ke-17, namun masih bisa ditepis kiper Copenhagen. Dua menit kemudian, gol pertama lahir dari serangan cepat. Umpan silang cepat ke area tengah diterima Brennan Johnson, yang melepaskan sepakan keras mendatar ke pojok kiri gawang.
Gol tersebut memecah kebuntuan dan membuat permainan Spurs semakin hidup. Copenhagen mencoba merespons, tapi tekanan tinggi dari Spurs membuat mereka kesulitan keluar dari area sendiri. Beberapa kali percobaan Wilson Odobert dan Randal Kolo Muani hampir menggandakan keunggulan, namun skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Dominasi Berlanjut, Tapi Kartu Merah Ubah Irama Laga
Babak kedua baru berjalan enam menit, Tottenham sudah menambah keunggulan. Menit ke-51, Odobert menuntaskan umpan dari Kolo Muani setelah berhasil memotong bola dari kiper lawan. Gol itu memperlihatkan betapa efektifnya transisi serangan Tottenham.
Namun drama terjadi di menit ke-57. Brennan Johnson, sang pencetak gol pertama, mendapat kartu kuning kedua setelah menekel keras Marcos Lopez. Wasit yang meninjau VAR kemudian mengubahnya menjadi kartu merah langsung. Tottenham pun harus bermain dengan sepuluh orang di sisa pertandingan.
Alih-alih goyah, Spurs justru menunjukkan kedewasaan taktik. Postecoglou menurunkan tempo dan mengandalkan kecepatan serangan balik. Barisan belakang tampil disiplin, sementara Vicario menjaga gawangnya tetap aman dari ancaman tim tamu.
Van de Ven dan Palhinha Lengkapi Pesta Gol
Momen magis hadir di menit ke-64. Micky van de Ven, bek tengah yang dikenal cepat dan kuat, tiba-tiba melakukan solo run menawan. Ia menggiring bola sejauh lebih dari 50 meter, melewati empat pemain lawan, lalu menaklukkan kiper dengan tenang. Gol ketiga ini disambut sorak riuh seluruh stadion — mungkin salah satu gol terbaik Spurs musim ini.
Lima menit berselang, Spurs kembali mencetak gol. Kali ini lewat Joao Palhinha yang menuntaskan umpan dari Cristian Romero dalam situasi serangan balik cepat. Skor 4-0 dan pesta di London Utara pun terasa lengkap.
Copenhagen sempat mendapat peluang lewat sundulan Moukoko dan tembakan Achouri, namun Vicario tampil gemilang menjaga cleansheet. Tottenham bahkan nyaris menambah gol lewat penalti Richarlison di menit ke-91, tapi sepakannya membentur mistar.
Skor akhir 4-0 bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Tottenham bukan hanya menang besar, tapi juga memperlihatkan mentalitas baja — sebuah tanda bahwa tim ini siap melangkah lebih jauh di Eropa.
Susunan Pemain
Tottenham Hotspur: Vicario; Porro, Romero (Danso 72′), Van de Ven, Udogie (Spence 72′); Bentancur, Sarr; Johnson, Simons (Palhinha 61′), Odobert (Scarlett 80′); Kolo Muani (Richarlison 72′).
Copenhagen: Kotarski; Suzuki, Pereira (Garan’anga 72′), Hatzidiakos, Lopez; Larssonn (Dadason 46′), Lerager, Clem; Achouri (Silva 76′), Moukoko (Claesson 72′), Elyounoussi (Cornelius 72′).
Kemenangan besar ini bukan sekadar tiga poin. Ini tentang bagaimana Tottenham belajar menghadapi tekanan, bangkit di tengah kesulitan, dan tetap bermain indah meski kekurangan pemain. Clean sheet, empat gol, dan performa penuh determinasi — kombinasi sempurna dari tim yang mulai percaya bahwa mereka bisa bersaing di papan atas Eropa.
Dalam laga melawan Copenhagen, Tottenham tidak hanya memenangkan pertandingan. Mereka memenangkan kepercayaan diri, keyakinan, dan mungkin — awal dari perjalanan baru menuju kejayaan. (sam)








Komentar