Beras Merah atau Putih, Mana yang Lebih Sehat? Pilih dengan Bijak

Esamesta.com – Di tengah perbincangan tentang gaya hidup sehat dan upaya mengontrol asupan nutrisi, perbandingan antara beras merah dan beras putih sering kali menjadi topik hangat. Adapun beras putih sudah menjadi makanan pokok di banyak negara termasuk di Indonesia sehingga terasa lebih familiar dan mudah diterima lidah.

Namun, kini semakin banyak pakar gizi dan pelaku diet yang merekomendasikan untuk beralih dari beras putih ke beras merah atau setidaknya menambahkan beras merah ke dalam menu harian. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Beras merah, yang merupakan biji-bijian utuh (whole grain) karena hanya lapisan sekamnya saja yang dihilangkan.

Sehingga beras merah menyimpan segudang nutrisi yang jauh lebih unggul dibandingkan ‘saudaranya’ yang telah diproses secara ekstensif. Proses penggilingan beras putih menghilangkan lapisan bekatul dan lembaga (germ) yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Sebaliknya, beras merah mempertahankan kedua lapisan penting ini, menjadikannya sumber gizi yang lebih padat.

Berikut adalah 5 keutamaan utama beras merah yang menjadikannya pilihan lebih cerdas untuk kesehatan Anda:

1. Kaya Serat Tinggi untuk Kesehatan Pencernaan

Keutamaan pertama beras merah terletak pada kandungan seratnya yang jauh lebih tinggi. Serat memegang peranan krusial dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat tidak larut dalam beras merah membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan memastikan pembuangan limbah sisa metabolisme berjalan lancar.

Baca Juga :  Dosis Olahraga untuk Jantung Sehat Berbeda antara Pria dan Wanita

Selain itu, serat juga bertindak sebagai prebiotik, makanan bagi bakteri baik di usus. Dengan usus yang sehat, penyerapan nutrisi pun menjadi lebih optimal dan sistem kekebalan tubuh ikut meningkat.

2. Indeks Glikemik Lebih Rendah, Kontrol Gula Darah Lebih Baik

Bagi penderita diabetes atau bagi siapa pun yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, beras merah adalah solusi yang tepat. Beras merah memiliki Indeks Glikemik (IG) yang lebih rendah daripada beras putih. Ini berarti, karbohidrat dalam beras merah dipecah dan diubah menjadi gula darah secara perlahan. Lonjakan gula darah setelah makan dapat dihindari, yang sangat penting untuk mencegah risiko diabetes tipe-2 dan membantu manajemen kondisi tersebut. Stabilitas gula darah ini juga berdampak positif pada energi yang bertahan lebih lama.

Baca Juga :  Perut Buncit, Ini Cara Efektif Meratakannya

3. Gudang Vitamin B Kompleks dan Mineral Penting

Seperti yang telah disebutkan, beras merah mempertahankan lapisan bekatul, tempat sebagian besar vitamin dan mineral penting berada. Beras ini kaya akan berbagai nutrisi mikro, seperti Vitamin B1 (Tiamin), B3 (Niasin), B6 (Piridoksin), Magnesium, Mangan, dan Fosfor. Mangan sangat penting untuk metabolisme karbohidrat dan pembentukan tulang, sementara Magnesium berperan dalam ratusan reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk fungsi otot dan saraf. Beras putih, meskipun sering diperkaya, umumnya tidak dapat menandingi kekayaan nutrisi alami dari beras merah.

4. Efek Antioksidan Kuat (Antosianin)

Warna merah pada beras merah berasal dari senyawa antioksidan kuat yang disebut antosianin. Selain memberikan warna yang khas, antosianin juga berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif adalah salah satu faktor utama penuaan dan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker. Dengan mengonsumsi beras merah secara rutin, Anda membekali tubuh dengan perisai antioksidan alami yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit berbahaya tersebut.

5. Membantu Pengontrolan Berat Badan dan Rasa Kenyang Lebih Lama

Keutamaan beras merah di poin ini menjadi sangat relevan bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Kandungan serat dan karbohidrat kompleks yang tinggi dalam beras merah membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat. Hal ini menghasilkan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan mengonsumsi nasi putih. Dengan perut yang terasa kenyang lebih lama, otomatis Anda akan mengurangi kecenderungan untuk makan berlebihan atau mengemil di luar waktu makan.

Baca Juga :  Efek Merusak Narkoba bagi Tubuh dan Otak

Secara keseluruhan, ini akan membantu mengontrol asupan kalori harian dan mendukung upaya mencapai atau mempertahankan berat badan ideal. Meskipun membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak dan mungkin memiliki tekstur yang sedikit berbeda, manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh beras merah jauh melebihi beras putih. Mulai dari peningkatan kesehatan pencernaan, kontrol gula darah yang lebih baik, hingga perlindungan antioksidan, menjadikan beras merah bukan hanya sekadar pengganti karbohidrat. Namun, sebuah investasi nyata untuk hidup yang lebih sehat dan bugar. Beralih ke beras merah adalah langkah kecil namun signifikan menuju pola makan yang lebih bernutrisi. (dwi)

Komentar