Esamesta.com, Bisnis – Usia dua puluhan seringkali dianggap sebagai masa yang penuh energi dan harapan. Namun, di balik itu, ada tantangan finansial yang bisa sangat berdampak jangka panjang. Dari gaji pertama hingga kebiasaan menghabiskan uang tanpa perencanaan, banyak hal yang bisa berjalan salah jika tidak diwaspadai.
Kesalahan Umum dalam Mengelola Keuangan di Usia Muda
Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak memiliki anggaran keuangan. Gaji masuk ke rekening, tapi tidak tahu arahnya. Uang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk hal-hal yang tidak mendesak seperti makan di kafe mahal atau membeli barang elektronik terbaru. Akibatnya, seminggu sebelum gajian berikutnya, uang sudah habis dan hanya bisa makan mi instan.
Gaya Hidup yang Tidak Sesuai dengan Kemampuan
Banyak orang muda terjebak dalam gaya hidup yang lebih besar dari kemampuan mereka. Tekanan media sosial dan lingkungan membuat mereka merasa harus tampil “wah”. Padahal, isi rekening tidak se-wah itu. Ini bisa menjadi awal dari masalah keuangan yang semakin membesar.
Inflasi Gaya Hidup
Kenaikan gaji sering kali diikuti oleh kenaikan pengeluaran yang lebih besar. Misalnya, jika gaji naik 10 persen, pengeluaran bisa naik 20 persen. Ini mencerminkan inflasi gaya hidup yang tidak seimbang. Banyak orang muda tergoda untuk membeli ponsel baru atau mencoba tempat kopi yang baru, padahal tidak semua hal itu benar-benar diperlukan.
Solusi untuk Menghadapi Masalah ini
Untuk mengatasi ini, penting untuk sadar diri dan membuat anggaran keuangan yang jelas. Prioritaskan tabungan dan investasi begitu gaji masuk, bukan menunggu sisa. Sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak atau untuk foya-foya. Meskipun terdengar terbalik, ini adalah cara yang efektif untuk menjaga kestabilan finansial.
Terbuai Pinjaman Mudah
Sekarang, pinjaman mudah tersedia dalam berbagai bentuk seperti paylater, kartu kredit, dan pinjaman online. Meskipun menawarkan kemudahan, pinjaman ini sering kali menyembunyikan bunga yang tinggi. Jika tidak hati-hati, utang bisa menjadi beban yang sulit untuk dibayar.
Mengabaikan Masa Depan
Banyak orang muda meremehkan masa depan. Mereka berpikir bahwa pensiun dan penyakit parah adalah urusan orang tua. Padahal, waktu adalah teman terbaik dalam urusan keuangan. Menunda investasi bisa berdampak besar pada masa tua.
Dana Darurat dan Asuransi
Dana darurat dan asuransi kesehatan sering kali diabaikan. Padahal, dana darurat seperti ban serep mobil, wajib ada untuk menghadapi situasi tak terduga. Sisihkan minimal tiga kali pengeluaran bulanan di rekening terpisah. Begitu juga dengan asuransi kesehatan, meski preminya terasa seperti beban, namun sangat berguna saat musibah datang.
Tanpa Tujuan Finansial
Kesalahan ketujuh yang paling samar adalah tidak memiliki tujuan finansial. Banyak orang hidup mengalir begitu saja tanpa tahu apa yang ingin dicapai. Mau beli rumah kapan? Mau pensiun dengan gaya hidup seperti apa? Tanpa tujuan, uang akan habis tanpa arah.
Kesimpulan
Usia 20-an adalah waktu terbaik untuk belajar dan membangun fondasi keuangan. Meskipun tidak mudah, penting untuk menjadi cerdas dan mengendalikan uang, bukan dikendalikan olehnya. Dengan perencanaan yang baik, masa depan finansial bisa lebih stabil dan tenang. (sam)







